POLA SPASIAL DAN TEMPORAL JENIS AWAN DI SELATAN INDONESIA BERDASARKAN KANAL IR1 HIMAWARI-8 PADA PERIODE MUSIM HUJAN
Main Article Content
Abstract
Banyak kajian yang telah membahas perkiraan jenis awan atau intensitas curah hujan menggunakan citra satelit cuaca HIMAWARI-8, namun umumnya dalam skala wilayah yang kecil (pada satu kota) dan rentang waktu yang singkat (pengamatan beberapa jam). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola spasial dan temporal jenis awan yang diduga dari kanal IR1 HIMAWARI-8, pada cakupan wilayah yang lebih luas, yaitu di bagian selatan Indonesia (80E-150E;15S-1N), serta pada periode pengamatan lebih lama (musim hujan 2017/2018). Metode Convective Stratiform Technique (CST) dipilih untuk menduga jenis awan Stratiform dan Cumuliform. Hasilnya secara temporal, awan Stratiform lebih dominan muncul pada sore hingga malam hari. Kemudian secara spasial, bagian barat di selatan Indonesia selalu diliputi awan Stratiform dari pagi hingga malam hari. Berdasarkan jumlah awan Cumuliform, puncak musim hujan terjadi pada 21–31 Januari 2018. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa juga jumlah pixel awan Cumuliform berkorelasi kuat (r>0,75) terhadap jumlah pixel citra Global Satellite Mapping of Precipitation Near Real Time (GSMaP) dengan intensitas curah hujan >0,1 mm/jam. Terakhir, penelitian ini memberikan suatu pendekatan baru untuk mengukur akurasi antara jenis awan yang diduga dari kanal IR1 HIMAWARI-8 dengan terjadinya curah hujan di suatu wilayah yang dapat dipakai untuk mengevaluasi fenomena pada skala meso seperti Mesoscale Convective Complex (MCC).
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
a). Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b). Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c). Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
d). Each author must sign the copyright transfer statement. The article will not be published unless this form has been signed and received.
OPEN ACCESS POLICY
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JSTMC by BBTMC-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTMC
References
Adler, R.F., Negri, A.J., 1988. A Satellite Infrared Technique to Estimate Tropical Convective and Stratiform Rainfall. J. Appl. Meteorol. 27, 30–51. doi:10.1175/1520-0450(1988)027<0030:ASITTE>2.0.CO;2
Aldrian, E., Susanto, R., 2003. Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. Int. J. Climatol. 23, 1435–1452. doi: 10.1002/joc.950
Hastuti, M.I., Azzahra, A.N., 2017. Pemanfaatan Data Satelit Himawari-8 untuk Estimasi Curah Hujan dengan Metode Autoestimator di Kalianget, Madura. Semin. Nas. Penginderaan Jauh Ke-4 Tahun 2017 7.
Jensen, J.R., Lulla, K., 1987. Introductory digital image processing: A remote sensing perspective. Geocarto Int. 2, 65–65. doi: 10.1080/10106048709354084
Kharisma, S., Widomurti, L., 2018. Analisis Hujan Lebat dengan Menggunakan Data Citra Satelit di Kabupaten Banjarnegara (Studi Kasus 18 Juni 2016). J. Mater. dan Energi Indones. 8, 7. doi: 10.24198/jmei.v8i01.12108.g8384
Kushardono, D., 2012. Kajian Satelit Penginderaan Jauh Cuaca Generasi Baru Himawari 8 dan 9. J. Teknol. Dan Data Penginderaan Jauh III, 10.
Kusumawati, Y., Effendy, S., Aldrian, E., 2008. Variasi Spasial dan Temporal Hujan Konvektif di Pulau Jawa Berdasarkan Citra Satelit. J. Agromet 22, 15. doi: 10.29244/j.agromet.22.1.%25p
Madden, R.A. dan Julian, P.R., 1972. Description of global-scale circulation cells in the tropics with a 40–50 day period. Journal of the Atmospheric Sciences, 29(6), pp.1109-1123.
Mikuš, P., Strelec Mahovi?, N., 2013. Satellite-based overshooting top detection methods and an analysis of correlated weather conditions. Atmospheric Res. 123, 268–280. doi: 10.1016/j.atmosres.2012.09.001
Muhlis, A., Mulsandi, A., 2017. Distribusi Spasial dan Temporal Mesoscale Convective Complex (Mcc) di Indonesia Selama Periode MJO Menggunakan Citra Satelit. J. Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 4 (1). doi: 10.36754/jmkg.v4i1.36
Mulsandi, A., Mamenun, M., Fitriano, L., Hidayat, R., 2020. Perbaikan Estimasi Curah Hujan Berbasis Data Satelit Dengan Memperhitungkan Faktor Pertumbuhan Awan. JSTMC 20, 67–78. doi: 10.29122/jstmc.v20i2.3810
Parwati, S., Ayu DS, K., Kartasamita, M., 2009. Penentuan Hubungan antara Suhu Kecerahan Data MTSAT dengan Curah Hujan Data QMORPH. J. Penginderaan Jauh 6(11).
Paski, J.A.I., Sepriando, A.,Pertiwi D.A.S., 2017. Pemanfaatan Teknik RGB Pada Citra Satelit Himawari-8 Untuk Analisis Dinamika Atmosfer Kejadian Banjir Lampung 20 - 21 Februari 2017. J. Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 4 No. 3. doi: 10.36754/jmkg.v4i3.48
Perdana, I.F.P., Rismana, Y.I., Prasetya F.A., Mulsandi, A., 2019. Studi Kejadian Mesoscale Convective Complex (MCC) di Wilayah Papua Bagian Selatan pada 9-10 Mei 2018. J. Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol. 6 No. 1. doi: 10.36754/jmkg.v6i1.115
Putri, R.J.A., 2016. Pemanfaatan Data Satelit Himawari-8 untuk Analisis Kejadian Hujan Sangat Lebat di Kabupaten Nabire, Papua Tengah (Tanggal 12, 21, dan 22 Maret 2016). Pros. SNSA 2016.
Rizkiafama, V.A., Dzikiro, T.K., Safril, A., 2019. Pemanfaatan Data Satelit Himawari-8 Serta Data Curah Hujan dan Hari Hujan Bulanan Dalam Analisis Kejadian Banjir Kota Padang, 9 September 2017 dan 26 September 2018. Pros. SNFA Semin. Nas. Fis. dan Apl. 3, 264. doi: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28560
Septiadi, D., Nugraha, Y., 2019. Identifikasi Mesoscale Convective Complex (MCC) dan Dampaknya Terhadap Curah Hujan Di Benua Maritim Indonesia (BMI) Sepanjang Tahun 2018. J. Meteorologi dan Geofisika Vol. 20 No. 1, p73-80
Surmaini, E., Syahbuddin, H., 2016. Kriteria Awal Musim Tanam: Tinjauan Prediksi Waktu Tanam Padi di Indonesia. J. Penelit. dan Pengemb. Pertan. 35, 47. doi: 10.21082/jp3.v35n2.2016.p47-56
Swarinoto, Y.S., Wirjohamidjojo, D.S., 2010. Iklim kawasan Indonesia: dari aspek dinamik-sinoptik. Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Tjasyono HK., B., 2012. Mikrofisika awan dan hujan. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Wicaksono, H., Sadarang, F.R., Fadlan, A., 2018. Analisis Hujan Es di Kota Lubuklinggau Dengan Memanfaatkan Data Citra Satelit Himawari-8 dan Radiosonde. Pros. SNFA Semin. Nas. Fis. Dan Apl. 2018.
Wirjohamidjojo, D.S., Swarinoto, Y.S., 2007. Praktek Meteorologi Pertanian. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatolologi dan Geofisika.