Kajian Kekuatan Sinyal Radio (Rssi) Xbee dalam Rangka Pemasangan Landslide Early Warning System (Lews) di Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Majalengka
Main Article Content
Abstract
Salah satu inovasi untuk menanggulangi longsor adalah dengan melakukan pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS). Media transmisi data dari LEWS yang dikembangkan menggunakan sinyal radio Xbee. Sehingga sebelum dilakukan pemasangan LEWS, perlu dilakukan kajian kekuatan sinyal tersebut di lokasi yang akan terpasang yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. Kajian dilakukan menggunakan 2 jenis Xbee yaitu Xbee Pro S2B 2,4 GHz dan Xbee Pro S5 868 MHz. Setelah dilakukan kajian, Xbee 2,4 GHz tidak dapat digunakan di lokasi pengujian Garut dan Majalengka karena jarak modul induk dan anak cukup jauh serta terlalu banyak obstacle. Topologi yang digunakan yaitu topologi pair/point to point, dengan mengukur nilai RSSI menggunakan software XCTU. Semakin kecil nilai Received Signal Strength Indicator (RSSI) dari nilai receive sensitivity Xbee maka kualitas sinyal semakin baik. Pengukuran dilakukan dengan meninggikan antena Xbee dengan beberapa variasi ketinggian untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik. Hasilnya diperoleh beberapa rekomendasi tinggi minimal antena Xbee yang terpasang di tiap lokasi modul anak pada 3 kabupaten.
Article Details
Open Access Policy
ALAMI provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
ALAMI by PTRRB-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/ALAMI
References
BNPB. 2019. Jumlah Kejadian (2019) Tanah Longsor [terhubung berkala]. http://dibi.bnpb.go.id/ [20 Agustus 2019].
Digi International. XBee/XBee-PRO 868 RF Modules User Guide [terhubung berkala]. https://www.digi.com/resources/documentation/digidocs/pdfs/90001020.pdf [29 Agustus 2019]. 78p.
Digi International. XBee/XBee-PRO Zigbee RF Modules User Guide [terhubung berkala]. https://www.digi.com/resources/documentation/digidocs/PDFs/90000976.pdf [29 Agustus 2019]. 195p.
Joni, K., R. Hidayat, dan S. Sumaryono. 2012. Pengujian Protokol IEEE 802.15.4/ZigBee di Lingkungan Outdoor. Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada. Seminar Nasional Informatika (SemnasIF), Yogyakarta. ISSN: 1979-2328.
Mayalarp, V., N. Limpaswadpaisarn, T. Poombansao, and S. Kittipiyakul. 2010. Wireless Mesh Networking with XBee. School of Information, Computer, and Communication Technology. Second Conference on Application Research and Development (ECTI-CARD), Thailand.
Ningsih, Y.W. dan Soeharwinto. 2015. Studi Protokol Nirkabel ZigBee IEEE 802.15.4. Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Singuda Ensikom. Vol. 10 (27).
Novianti, T. dan I. Santosa. 2013. Pemodelan Karakteristik Propagasi Berdasarkan RSSI pada Jaringan Sensor Nirkabel, Simposium Nasional Teknologi Terapan, Publikasi Ilmiah UMS. ISSN: 2339-028X.
Sun, J., Z. Wang, H. Wang, and X. Zhang. 2007. Research on Routing Protocols Based on ZigBee Network. Third International Conference on Intelligent Information Hiding and Multimedia Signal Processing (IIH-MSP), Taiwan. ISBN: 978-0-7695-2994-3.
Suryani, V. dan Y.S. Gandokaryono. 2011. Analisis Performansi Protokol Zigbee Pada Jaringan Wireless Personal Area Network (WPAN). Program Magister Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung. Semantic Scholar.
ZigBee Alliance, 2007. ZigBee and Wireless Frequency Coexistence. ZigBee White Paper [terhubung berkala]. https://www.trane.com/content/dam/Trane/Commercial/global/controls/building-mgmt/Air-Fi/ZigBee%20Wireless%20Whitepaper.pdf [22 Agustus 2019].