TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA -SEBUAH USULAN-

Main Article Content

Tri Handoko Seto
Budi Harsoyo
F. Heru Widodo

Abstract

Intisari

Masalah pangan bagi suatu negara adalah suatu hal yang sangat krusial mengingat pangan adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Iklim yang fluktuatif berpengaruh terhadap produksi beras. Saat terjadi anomali iklim di Indonesia yang berakibat pada kekeringan yang berkepanjangan, produksi beras nasional terganggu akibat kurangnya pasokan air irigasi. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) adalah suatu upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan. Penerapan TMC di Indonesia yang sudah dilakukan sejak tahun 1977 memiliki berbagai tujuan, antara lain menambah curah hujan untuk mengatasi kekeringan, serta pengisian air waduk/danau untuk kebutuhan irigasi dan PLTA. TMC pernah diterapkan pada tahun 2007 untuk menambah cadangan air guna meningkatkan produksi beras di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung terkait program pemerintah untuk meningkatkan produksi beras nasional sebanyak 2 juta ton. Pada saat itu, TMC berhasil menyumbang peningkatan sebesar 25 %. Berbekal pengalaman tersebut maka TMC diusulkan untuk dilaksanakan di 10 provinsi penghasil beras tertinggi nasional setiap tahun. Penerapan TMC ini diperkirakan dapat meningkatkan produksi beras nasional sehingga tidak diperlukan impor beras bahkan menjadikan Indonesia menjadi surplus beras.

Abstract

Food problem for a country is a very crucial thing because food is a basic necessity for human life. Climate variability affects rice production. When climate anomalies occurred in Indonesia that resulted in prolonged drought, national rice production disrupted due to the lack of irrigation water supply. Weather Modification Technology (TMC) is a human attempt to modify the weather in order to get the weather conditions as needed. TMC implementation in Indonesia, which has been conducted since 1977 has a variety of purposes, such as rainfall enhancement to overcome the drought, as well as replenishing water reservoirs/lakes for irrigation and hydropower. TMC had applied in 2007 to increase water reserves in order to increase rice production in West Java, Central Java, East Java, and Lampung related government programs to increase national rice production by 2 million tons. At that time, TMC successfully accounted for an increase of 25 %. Based on that experience, TMC is proposed to be implemented in 10 top rice-producing provinces every year. TMC is expected to increase national rice production so as not necessary to import rice even make Indonesia a rice surplus.

Article Details

Section
Articles

References

Aldrian, E., and R. Susanto, 2003: Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature, Int. J. Clim., 23(12), 1435–1452.

Anggoro Udhoro K., 2012: Kebutuhan Inovasi Alsistan Budidaya Padi menuju Swasembada Pangan dan Swasembada Berkelanjutan. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta

Azdan D., 2012: Keynote Speech Direktur Pengairan dan Irigasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) Pada Acara Seminar Masyarakat Hidrologi Indonesia Dalam Rangka Menyambut Hari Air Dunia 2012 “Adaptasi Perubahan Iklim dan Bencana Terhadap Ketahanan Pangan Dalam Rangka Pencapaian Target Surplus Beras 10 Juta Ton Tahun 2014†Jakarta. 20 Maret 2012. Masyarakat Hidrologi Indonesia. Jakarta.

BPPT UPT Hujan Buatan, 2007: Laporan Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca Untuk Menunjang Program Peningkatan Produksi Beras 2 Juta Ton Tahun 2007 di Provinsi Jawa Barat. Jawa Tengah. Jawa Timur dan Lampung. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta.

BPPT UPT Hujan Buatan, 2012: Laporan Kegiatan Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca Untuk Pengisian Waduk Kaskade Citarum Tahun 2012. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta.

Harijono Sri Woro B., 2012: Keynote Speech Kepala Badan Meteorologi. Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pada Acara Seminar Masyarakat Hidrologi Indonesia Dalam Rangka Menyambut Hari Air Dunia 2012 “Adaptasi Perubahan Iklim dan Bencana Terhadap Ketahanan Pangan Dalam Rangka PencapaianTarget Surplus Beras 10 Juta Ton Tahun 2014†Jakarta. 20 Maret 2012. Masyarakat Hidrologi Indonesia. Jakarta.

Sosiawan H. Subagnyono K., 2009: Strategi Pembagian Air Secara Proporsional Untuk Keberlanjutan Pemanfaatan Air. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 2(4). 2009 : 299 – 305. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.