KAJIAN BANJIR BANDANG MASAMBA JULI 2020, TINJAUAN METEOROLOGIS

Main Article Content

Muhamad Djazim Syaifullah

Abstract

Banjir bandang dan tanah longsor telah melanda kawasan Masamba, Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan, pada Senin 13 Juli 2010. Sedikitnya puluhan warga meninggal dunia dan ratusan orang luka serta belasan ribu orang mengungsi dan kehilangan harta benda. Data satelit menunjukkan adanya titik-titik longsor yang cukup banyak di wilayah hulu Sungai Sabbang, Sungai Radda, dan Sungai Masamba. Pemerintah menyebutkan bahwa bencana banjir bandang dan tanah longsor di Masamba adalah akibat curah hujan yang tinggi yang dipicu oleh adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb). Analisis lebih detail menunjukkan bahwa beberapa hari sebelumnya daerah Sulawesi Selatan bagian tengah (termasuk juga wilayah Masamba dan sekitarnya) hampir selalu tertutupi oleh tutupan awan jenis Cumulus Congestus. Namun demikian dari analisis TRMM, wilayah Masamba bukan merupakan pusat curah hujan tertinggi. Curah hujan tertinggi berada di wilayah pantai timur Sulawesi Tengah. Adanya kejadiah hujan selama beberapa hari dan struktur tanah yang tidak mendukung memungkinkan permukaan tanah menjadi cepat jenuh, sehingga diduga menyebabkan terjadinya tanah longsor.

Article Details

Section
Articles

References

Aldrian, E., Susanto, R. D. (2003). Identification of Three Dominant Rainfall Regions Within Indonesia And Their Relationship to Sea Surface Temperature. International Journal of Climatology, 23(12), 1435-1452, doi: 10.1002/joc.950

Feidas, H. (2010). Validation of Satellite Rainfall Products over Greece. Theoretical and Applied Climatology, 99(1), 193-216. doi: 10.1007/s00704-009-0135-8

Haryanto, Agus Tri. (2020, 18 Juli). Potret-Kerusakan Banjir Bandang Masamba dari Antariksa. Diakses dari https://inet.detik.com/science/d-5098885/

Maathuis, B. H. P., Gieske, A.S.M., Resios, V., Leeuween, B.V., Mannaerts, C.M., Hendrikse, J.H.M. (2006). Meteosat-8 : from Temperatur to Rainfall. Enschede: ISPRS Commisssion VII Mid Termsymposium.

Pranita, Ellyvon. (2020, 17 Juli). 2 Faktor Meteorologis Penyebab Banjir Bandang Masamba Luwu Utara. Diakses di https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/17/070200123/2-faktor-meteorologis-penyebab-banjir-bandang-masamba-luwu-utara?page=all

Renggono, F., Syaifullah, D. (2011), Kajian Meteorologis Bencana Banjir Bandang di Wasior, Papua Barat. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 12(1). doi: 10.31172/jmg.v12i1.81

Sagita, N., Prasetya, R. (2013). Analisis Citra Satelit MTSAT dan TRMM Menggunakan Software ER MAPPER, SATAID dan PANOPLY Saat Kejadian Curah Hujan Ekstrim di Wilayah Manado, 16 Februari 2013. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 9(2). doi: 10.12962/j24604682.v9i2.843

Satiadi, D. (2014). Informasi Kanal SADEWA 3.0, Catatan Teknis No. SADEWA-TN-001, 20 Januari 2014. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, LAPAN

Syaifullah, D. (2013) Kondisi Curah Hujan pada Kejadian Banjir Jakarta dan Analisis Kondisi Udara Atas Wilayah Jakarta Bulan Januari-Februari 2013. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 14(1), 19-27. doi: 10.29122/jstmc.v14i1.2678

Syaifullah, D. (2014). Validasi Data TRMM Terhadap Data Curah Hujan Aktual di Tiga DAS di Indonesia. J. Met & Geo., 15(2), 109-118. doi: 10.31172/jmg.v15i2.180

Syaifullah, D., Nuryanto, S. (2016). Pemanfaatan Data Satelit GMS Multikanal untuk Informasi Perawanan dalam Rangka Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca. Jurnal Sains Teknologi Modifikasi Cuaca, 17(2). doi: 10.29122/jstmc.v17i2.525

Xie, P., Yatagai, A., Chen, M., Hayasaka, T., Fukushima, Y., Liu, C., Yang, S. (2007). A Gauge-Based Analysis of Daily Precipitation over East Asia. Journal of Hydrometeorology, 8(3), 607–626. doi: 10.1175/JHM583.1