ANALISIS HUBUNGAN PARAMETER CUACA TERHADAP KONSENTRASI POLUTAN (PM2.5 DAN CO) DI WILAYAH JAKARTA SELAMA PERIODE WORK FROM HOME (WFH) MARET 2020

Main Article Content

Rini Mariana Sibarani
Halda Aditya Belgaman
Ibnu Athoillah
Samba Wirahma

Abstract

Intisari


Selama ini Jakarta dikenal dengan kota berpolusi dengan indeks pencemaran udara yang cukup tinggi. Salah satu penyebab pencemaran udara adalah polutan partikulat (PM2.5) dan gas CO yang berasal dari pembakaran tidak sempurna. Pada masa pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan  kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan jumlah penularan virus Covid-19. Jakarta Pusat sebagai salah satu kota yang melaksanakan kebijakan PPKM mewajibkan perkantoran yang ada untuk menerapkan Work From Home (WFH). Jumlah konsentrasi polusi udara PM2.5 pada periode WFH Maret 2020 tidak jauh berbeda dibandingkan lima tahun sebelumnya. Sedangkan konsentrasi CO pada periode yang sama mengalami penurunan dibandingkan lima tahun sebelumnya. Hasil analisis hubungan antara pengaruh parameter cuaca dengan konsentrasi polutan menunjukkan pengaruh parameter cuaca kurang signifikan terhadap konsentrasi PM2.5 dan gas CO. Nilai R-Square adj antara beberapa parameter cuaca terhadap konsentrasi PM2.5 dan konsentrasi CO cukup kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pengurangan nilai konsentrasi PM2.5 dan gas CO bukan dipengaruhi oleh parameter cuaca. Faktor lain yang diduga memengaruhi konsentrasi PM2.5 dan gas CO adalah kegiatan manusia seperti WFH sehingga terjadi pengurangan aktivitas masyarakat untuk pergi ke kantor.


Abstract


Jakarta is known as a polluted city with a high air pollution index. One of the air pollution causes is particulate pollutants (PM2.5) and CO from incomplete combustion. During the Covid-19 pandemic, the government implemented a policy of Community Activity Restrictions, known as PPKM, to reduce the number of transmissions of the Covid-19. As one of the cities implementing the PPKM policy, Central Jakarta requires offices to implement Work From Home (WFH). The total PM2.5 air pollution concentration in the March 2020 WFH period was not much different from the previous five years. However, the CO concentration in the same period decreased compared to the last five years. Relationship analysis between the influence of weather parameters and pollutant concentrations shows that weather parameters are less significant on PM2.5 and CO concentration. The R-Square adj between several weather parameters on the concentration of PM2.5 and the concentration of CO is small. It means that weather parameters do not influence the reduction in the concentration of PM2.5 and CO. It is assumed that the PM2.5 and CO concentrations decreased due to fewer human activities in the office and public areas.

Article Details

Section
Articles

References

Aneja VP., Agarwal A., Roelle PA., Philips SB., Tong Q., Watkins N., Yablonsky., (2001), Measurements and analysis of criteria pollutants in New Delhi, India. Environment International, 27, 35-42.

Athoillah, I., Sibarani, R. M., & Doloksaribu, D. (2017). Analisis Spasial El Nino Kuat Tahun 2015 dan La Nina Lemah Tahun 2016 (Pengaruhnya terhadap Kelembapan, Angin dan Curah Hujan di Indonesia). JSTMC 18(1). doi: 10.29122/jstmc.v18i1.2140

Ocak, S., & Turalio?lu, F.S. (2008). Effect of Meteorology on the Atmospheric Concentrations of Traffic-Related Pollutants in Erzurum, Turkey. Journal of International Environmental Application and Science, 3:325-335.

Parker. (1976). Air Polution. Prentice Hall,Inc.

Parrish, DD., Trainer, M., Buhr, MP., Watkins, BA., Fehsenfeld, FC. (1991). Carbon Monoxide Concentrations and their Relation to Concentrations of Total Reactive Oxidized Nitrogen at Two Rural US sites. Journal of Geophysical Research. Vol.96: 9309-9320

Pemprov DKI. (2017). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta 2017-2022. DKI Jakarta.

Shukla, J. B., Misra, A. K., Sundar, S., & Naresh, R. (2008). Effect of rain on removal of a gaseous pollutant and two different particulate matters from the atmosphere of a city. Math. Comput. Model, 48(5-6): 832-844. doi: 10.1016/j.mcm.2007.10.016

Rizi, U.F.D., Suradi, Sunaryo, & Agus, A. (2019). Analisis Dampak Diterapkannya Kebijakan Working From Home Saat Pandemi Covid-19 terhdapa Kondisi Kualitas Udara di Jakarta. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 6(3). doi: 10.36754/jmkg.v6i3.141

Vallero, D. A. (2014). Fundamentals of air pollution. Edisi ke 4. London: Academic press.

Xu, D. Q., & Zhang, W. L. (2004). Monitoring of pollution of air fine particles (PM2.5) and study on their genetic toxicity. Biomedical and environmental sciences, 17(4): 452–458.

Yananto, A., & Sibarani, R.M. (2016). Analisis Kejadian El Nino dan Pengaruhnya Terhadap Intensitas Curah Hujan Di Wilayah Jabodetabek (Studi Kasus : Periode Puncak Musim Hujan Tahun 2015/2016). JSTMC, 17(2): 65-73. doi: 10.29122/jstmc.v17i2.541

Zahroh, N.F., Dewi, N.W.S.P., & Harsanti, D. (2017). Indeks Labilitas Udara untuk Memprediksi Kejadian Badai Guntur pada Puncak Musim Hujan Tahun 2016. JSTMC, 18(1). doi: 10.29122/jstmc.v18i1.1764

Zhang, H., Wang, Y., Hu, J., Ying, Q. dan Hu, X.M. (2015). Relationships between meteorological parameters and criteria air pollutants in three megacities in China. Environ. Res., 140: 242-254. doi: 10.1016/j.envres.2015.04.004

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>