KARAKTERISTIK TEMPORAL DAN SPASIAL CURAH HUJAN PENYEBAB BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA

Main Article Content

Destianingrum Ratna Prabawadhani
Budi Harsoyo
Tri Handoko Seto
Bayu Rizky Prayoga

Abstract

Intisari

Curah hujan merupakan faktor utama penyebab banjir, tidak terkecuali banjir di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, karakteristik curah hujan perlu dipelajari untuk tujuan mitigasi bencana banjir di wilayah Ibukota. Kegiatan riset IOP (Intensive Observation Period) yang telah dilaksanakan oleh BPPT dan BMKG pada tanggal 18 Januari 2016 hingga 16 Februari 2016 bertujuan untuk mengetahui karakteristik atmosfer yang menyebabkan cuaca ekstrim di sekitar wilayah DKI Jakarta. Tulisan ini secara lebih spesifik membahas karakteristik curah hujan dari data satelit TRMM JAXA (Tropical Rainfall Measuring Mission) di Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, untuk mengetahui bagaimana distribusinya baik secara temporal maupun spasial. Dari hasil pengamatan selama periode kegiatan IOP dapat diketahui bahwa secara temporal distribusi curah hujan yang memiliki intensitas tinggi terjadi pada siang hari (mulai pukul 13.00 WIB) hingga malam hari (pukul 24.00 WIB) dengan intensitas tertinggi terjadi pada rentang waktu antara pukul 13.00 sampai dengan 18.00 WIB. Secara spasial total hujan tertinggi selama periode IOP terpusat di daerah sekitar perbatasan antara Provinsi DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Provinsi Jawa Barat (Depok), dan Provinsi Banten (Kota Tangerang Selatan) dengan total curah hujan berkisar antara 600 mm hingga lebih dari 650 mm. Suplai utama curah hujan terbesar adalah hujan-hujan yang terjadi di daerah Selatan hingga bagian tengah Provinsi DKI Jakarta.

 

 

Abstract

Rainfall is a major factor causing flooding, no exception flooding in Jakarta. Therefore, precipitation characteristics need to be studied for the purpose of flood mitigation in the Capital region. Research activities IOP (Intensive Observation Period) have been conducted by BPPT and BMKG on January 18, 2016 until February 16, 2016 aims to determine the characteristics of the atmosphere that causes extreme weather around Jakarta. This paper more specifically discusses the characteristics of rainfall from satellite data TRMM JAXA (Tropical Rainfall Measuring Mission) in the Jakarta area and its surroundings, to know how they were distributed both temporally and spatially. From observations during IOP periods can be seen that the temporal distribution of rainfall high intensity of rain that has occurred during the day (starting at 13.00 pm) until late at night (24.00 pm) with the highest intensity occurred in the period between 13.00 until 18.00. Spatially the highest total of rainfall during the IOP is concentrated in the area around the border between Jakarta (South Jakarta), West Java (Depok), and Banten (South Tangerang City) with total rainfall 600–650 mm. The main supply of the heaviest rainfall was the rain that occurred in the South until the middle part of Jakarta.

 

Article Details

Section
Articles

References

Chai, Y., Jin, C., Wang, A., Guan, D., Wu, J., Yuan, F., Xu, L. (2015). Spatio-Temporal Analysis of the Accuracy of Tropical Multisatelillite Precipitation Analysis 3B42 Precipitation Data in Mid-High Latitudes of China. Plos One. doi: 10.1371/journal.pone.0120026

Collischonn, B., Collischonn, W., Tucci, C.E.M. (2008), Daily Hydrologycal Modeling in The Amazon Basin Using TRMM Rainfall Estimates. Journal of Hydrology, 360, 207-216. doi: 10.1016/j.jhydrol.2008.07.032

Haryani, N.S., Zubaidah, A., Dirgahayu, D., Yulianto, H.F., Pasaribu, J. (2012). Model Bahaya Banjir Menggunakan Data Penginderaan Jauh di Kabupaten Sampang. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Data Digital, 9(1), 52-66.

Harsoyo, B., et al. (2014). Efektivitas Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Mitigasi Banjir; Arti Penting Pengurangan Curah Hujan 30% bagi Banjir Jakarta. BPPT Press. Cetakan Pertama Tahun 2014. ISBN 978-602-1124-39-0.

Gu, H-h., Yu, Z-b., Yang, C-g., Ju, Q., Lu, B-h., Liang, C. (2010), Hydrologycal Assesment of TRMM Rainfall Data Over Yangtze River Basin. Water Science and Engineering, 3(4), 418-430. doi:10.3882/j.issn.1674-2370.2010.04.005.

Mantas, V.M., Liu, Z., Caro, C., Pereira, A.J.S.C. (2015). Validation of TRMM Multi-Satellite Precipitation Analysis (TMPA) Products in the Peruvian Andes. Atmospheric Research, 163, 132-145. doi: 10.1016/j.atmosres.2014.11.012

Nugroho, S.P. (2008). Analisis Curah Hujan Penyebab Banjir Besar di Jakarta pada Awal Februari 2007. Jurnal Air Indonesia, 4(1), 50-55

Pawitan, H. (2002). Hidrologi DAS Ciliwung dan Andilnya Terhadap Banjir Jakarta. Lokakarya Pendekatan DAS dalam Menanggulangi Banjir Jakarta, Lembaga Penelitian IPB dan Andersen Consult, Jakarta.

Sagita, N., Prasetya, R. (2013). Analisis Citra Satelit MTSAT dan TRMM Menggunakan Software ER MAPPER, SATAID dan PANOPLY saat Kejadian Curah Hujan Ekstrim di Wilayah Manado 16 Februari 2013. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 9(2), 66-72.

Seto, T.H., Sutrisno, Tikno, S., Widodo, F.H. (2013). Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Redistribusi Curah Hujan dalam Rangka Tanggap Darurat Banjir di Provinsi DKI Jakarta dan Sekitarnya. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 14(1), 1-11.

Syaifullah, M.D. (2014). Validasi Data TRMM Terhadap Data Curah Hujan Aktual di Tiga Das di Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 15(2), 109-118.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>