UJI COBA KINERJA BAKTERI KARBONOKLASTIK PADA TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI DENGAN TEKNIK LANDFARMING

Main Article Content

Nida Sopiah
Arifudin Arifudin

Abstract

Tantangan dalam proses bioremediasi selain senyawa yang didegradasi merupakan senyawa kompleks juga mengandung senyawa rekalsitran yang sulit didegradasi dan bersifat toksik, sehingga menyebabkan laju degradasinya berjalan lambat. Seleksi, bakteri dan optimasi bakteri pada bioremediasi lahan tercemar minyak bumi sangat diperlukan agar bakteri yang bekerja pada proses bioremediasi mampu beradaptasi

dan mendegradasi.Tujuan dari Penelitian ini adalah mengoptimasi kinerja bakteri karbonoklastik dengan menetapkan media tumbuh bakteri yang mampu menginduksi terbentuknya biosurfaktan; menentukan komposisi campuran (minyak bumi, tanah dan bulking agent ) yang optimal serta uji kinerja bakteri karbonoklastik dengan menggunakan teknik landfarming. Dari hasil uji coba tersebut diperoleh media tumbuh yang digunakan dalam perbanyakan ketiga bakteri karbonoklastik R122-2.3, R122-5 dan R122-BN5 adalah media MM2; sedangkan komposisi campuran yang digunakan dalam teknik landfarming mempunyai rasio 6 : 80 : 14 (minyak : tanah : Kompos) dengan nilai porositas dan water holding capacity sebesar 45% dan nilai bulk density 1.04 gram/mL. Uji kinerja bakteri karbonoklastik R122-BN5 dengan teknik landfarming mampu menurunkan nilai

TPH dari 6,8% menjadi lebih kecil dari 1% (0,82%) selama 32 hari.

 

Kata kunci : bioremediasi, minyak bumi, rekalsitran, bakteri hidrokarbonoklastik, Biosurfaktan

 

Abstract

A challenge on applying bioremediation to soils contaminated with crude oil is the recalcitrant and toxic properties of the oil as such preventing it from readily biodegradation. To overcome the problem a selection process and optimization of microbial consortia must be undertaken so that the bacteria could adapt and perform optimally in the bioremediation. The purpose of  this study were optimizing hydrocarbonoclastic bacteria by formulating medium for microbial growth so that able to produce biosurfactant, determining optimal composition of microbial  matrix (crude oil, soil, and bulking agent), and testing the consortia and matrix on a landfarming trial. Results of the experiment demonstrated a medium MM2 capable of facilitating the growth of R122-2.3, R122-5 and R122-BN5 consortia. Furthermore, the optimal composition of matrix for bioremediation was 6 : 80 : 14 (crude oil : soil : compost) that having properties  porosity 45%, water holding capacity 45% and bulk density 1.04 g cm-3. Performance test

of hydrocarbonoclastic bacteria of R122-BN5 With this landfarming technique a level of TPH from 6,8% could be reduced to less than 1% for 32 days.

 

Keywords: bioremediation, crude oil, recalcitrant, bacteria, biosurfactant

Article Details

Section
RESEARCH ARTICLES
Author Biographies

Nida Sopiah, Bandan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Balai Teknologi Lingkungan

Arifudin Arifudin, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Balai Teknologi Lingkungan

Most read articles by the same author(s)

> >>