PENGARUH EXTERNALITAS PADA NET ENERGY RATIO PRODUKSI BIODIESEL MIKROALGA = Externalities Effect on Net Energy Ratio of Microalgae Biodiesel Production

Main Article Content

Arif Dwi Santoso
Kardono .
Joko P. Susanto

Abstract

In the future, Indonesia is predicted to be hit by national energy crisis so that it needs to do some efforts to overcome its dependences on these fossil energy sources. One of the efforts to lower high dependency on fossil energy sources is to find renewable energy sources. Microalgae has a great potential as a renewable energy source because it has the advantages of high productivity and sustainability. Development of microalgal biomasses as a renewable energy source is however, constrained by high cost of biomass production and low value of NER (net energy ratio) comparing to
these of other biomasses, like palm oil, jatrophaand tubers. Literature study shows that the method of NER calculation on biodiesel production does not yet include environmental variables. This research
is therefore to evaluate the values of NER before and after the addition of environmental commodity variables that consist of social, environmental and land use cost. Results of NER values calculated
using existing LCA and modification LCA method are found to be 0,62 ± 0,078 and 0,60 ± 0,075 for algal biodiesel and 4,17 ± 0,79 and 3,22 ± 0,61 for palm biodiesel. The lower value of NER value differences for algal biomass indicates that biodiesel production from algal biomass is more environmentally-friendly. In addition, it is predicted that microalgae will have a significant contribution in the green house gases (GHGs) mitigation by replacing fossil fuel in the future through its role as a biodiesel. Keywords: net energy ratio, life cycle analysis, environmental commodity, microalgae, biodiesel
Abstrak
Di masa depan, Indonesia diperkirakan akan dilanda krisis energi nasional sehingga perlu melakukan upaya untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil tersebut. Salah satu upaya
untuk menurunkan ketergantungan pada energi fosil adalah untuk menemukan sumber energi terbarukan. Mikroalga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki keuntungan dari produktivitas tinggi. Pengembangan biomasa mikroalga sebagai sumber energi terbarukan terkendala oleh tingginya biaya produksi dan nilai rendah APM (rasio energi bersih) dibandingkan dengan biomasa lainnya, seperti kelapa sawit ataupun umbi-umbian. Studi literatur menunjukkan bahwa metode perhitungan APM pada produksi biodiesel belum menyertakan variabel lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai-nilai APM sebelum dan
sesudah penambahan variabel komoditas lingkungan yang terdiri dari biaya sosial, lingkungan dan penggunaan lahan. Hasil nilai NER dihitung dengan menggunakan LCA yang ada dan metode LCA
modifikasi yang ditemukan 0,62 ± 0078 dan 0,60 ± 0,075 untuk biodiesel alga dan 4,17 ± 0,79 dan 3,22 ± 0,61 untuk biodiesel sawit. Nilai yang lebih rendah dari perbedaan nilai APM untuk biomassa
alga menunjukkan bahwa produksi biodiesel dari biomassa alga lebih ramah lingkungan. Selain itu, diperkirakan bahwa mikroalga akan memiliki kontribusi yang signifikan dalam mitigasi gas rumah
kaca (GRK) dengan mengganti bahan bakar fosil. Kata kunci: rasio energi, analisa siklus hidup, komoditas lingkungan, mikroalga, biodiesel

Article Details

Section
RESEARCH ARTICLES
Author Biographies

Arif Dwi Santoso, Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi

PENGARUH EXTERNALITAS PADA NET ENERGY
RATIO PRODUKSI BIODIESEL MIKROALGA
Externalities Effect on Net Energy Ratio of
Microalgae Biodiesel Production
Arif Dwi Santoso, Kardono dan Joko P. Susanto
Pusat Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
GEOSTECH 820 Building, Puspiptek Serpong Banten 15314, Indonesia
E-mail: arif.dwi@bppt.go.id
Diterima: 06 Maret 2013; Dikoreksi: 12 Maret 2013; Disetujui: 08 April 2013
Abstract
In the future, Indonesia is predicted to be hit by national energy crisis so that it needs to do some
efforts to overcome its dependences on these fossil energy sources. One of the efforts to lower
high dependency on fossil energy sources is to find renewable energy sources. Microalgae has a
great potential as a renewable energy source because it has the advantages of high productivity
and sustainability. Development of microalgal biomasses as a renewable energy source is however,
constrained by high cost of biomass production and low value of NER (net energy ratio) comparing to
these of other biomasses, like palm oil, jatrophaand tubers. Literature study shows that the method of
NER calculation on biodiesel production does not yet include environmental variables. This research
is therefore to evaluate the values of NER before and after the addition of environmental commodity
variables that consist of social, environmental and land use cost. Results of NER values calculated
using existing LCA and modification LCA method are found to be 0,62 ± 0,078 and 0,60 ± 0,075
for algal biodiesel and 4,17 ± 0,79 and 3,22 ± 0,61 for palm biodiesel. The lower value of NER
value differences for algal biomass indicates that biodiesel production from algal biomass is more
environmentally-friendly. In addition, it is predicted that microalgae will have a significant contribution
in the green house gases (GHGs) mitigation by replacing fossil fuel in the future through its role as
a biodiesel.
Keywords: net energy ratio, life cycle analysis, environmental commodity, microalgae, biodiesel
Abstrak
Di masa depan, Indonesia diperkirakan akan dilanda krisis energi nasional sehingga perlu
melakukan upaya untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil tersebut. Salah satu upaya
untuk menurunkan ketergantungan pada energi fosil adalah untuk menemukan sumber energi
terbarukan. Mikroalga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki
keuntungan dari produktivitas tinggi. Pengembangan biomasa mikroalga sebagai sumber energi
terbarukan terkendala oleh tingginya biaya produksi dan nilai rendah APM (rasio energi bersih)
dibandingkan dengan biomasa lainnya, seperti kelapa sawit ataupun umbi-umbian. Studi literatur
menunjukkan bahwa metode perhitungan APM pada produksi biodiesel belum menyertakan variabel
lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai-nilai APM sebelum dan
sesudah penambahan variabel komoditas lingkungan yang terdiri dari biaya sosial, lingkungan dan
penggunaan lahan. Hasil nilai NER dihitung dengan menggunakan LCA yang ada dan metode LCA
modifikasi yang ditemukan 0,62 ± 0078 dan 0,60 ± 0,075 untuk biodiesel alga dan 4,17 ± 0,79 dan
3,22 ± 0,61 untuk biodiesel sawit. Nilai yang lebih rendah dari perbedaan nilai APM untuk biomassa
alga menunjukkan bahwa produksi biodiesel dari biomassa alga lebih ramah lingkungan. Selain itu,
diperkirakan bahwa mikroalga akan memiliki kontribusi yang signifikan dalam mitigasi gas rumah
kaca (GRK) dengan mengganti bahan bakar fosil.
Kata kunci: rasio energi, analisa siklus hidup, komoditas lingkungan, mikroalga, biodiesel

Kardono ., Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi

PENGARUH EXTERNALITAS PADA NET ENERGY
RATIO PRODUKSI BIODIESEL MIKROALGA
Externalities Effect on Net Energy Ratio of
Microalgae Biodiesel Production
Arif Dwi Santoso, Kardono dan Joko P. Susanto
Pusat Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
GEOSTECH 820 Building, Puspiptek Serpong Banten 15314, Indonesia
E-mail: arif.dwi@bppt.go.id
Diterima: 06 Maret 2013; Dikoreksi: 12 Maret 2013; Disetujui: 08 April 2013
Abstract
In the future, Indonesia is predicted to be hit by national energy crisis so that it needs to do some
efforts to overcome its dependences on these fossil energy sources. One of the efforts to lower
high dependency on fossil energy sources is to find renewable energy sources. Microalgae has a
great potential as a renewable energy source because it has the advantages of high productivity
and sustainability. Development of microalgal biomasses as a renewable energy source is however,
constrained by high cost of biomass production and low value of NER (net energy ratio) comparing to
these of other biomasses, like palm oil, jatrophaand tubers. Literature study shows that the method of
NER calculation on biodiesel production does not yet include environmental variables. This research
is therefore to evaluate the values of NER before and after the addition of environmental commodity
variables that consist of social, environmental and land use cost. Results of NER values calculated
using existing LCA and modification LCA method are found to be 0,62 ± 0,078 and 0,60 ± 0,075
for algal biodiesel and 4,17 ± 0,79 and 3,22 ± 0,61 for palm biodiesel. The lower value of NER
value differences for algal biomass indicates that biodiesel production from algal biomass is more
environmentally-friendly. In addition, it is predicted that microalgae will have a significant contribution
in the green house gases (GHGs) mitigation by replacing fossil fuel in the future through its role as
a biodiesel.
Keywords: net energy ratio, life cycle analysis, environmental commodity, microalgae, biodiesel
Abstrak
Di masa depan, Indonesia diperkirakan akan dilanda krisis energi nasional sehingga perlu
melakukan upaya untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil tersebut. Salah satu upaya
untuk menurunkan ketergantungan pada energi fosil adalah untuk menemukan sumber energi
terbarukan. Mikroalga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki
keuntungan dari produktivitas tinggi. Pengembangan biomasa mikroalga sebagai sumber energi
terbarukan terkendala oleh tingginya biaya produksi dan nilai rendah APM (rasio energi bersih)
dibandingkan dengan biomasa lainnya, seperti kelapa sawit ataupun umbi-umbian. Studi literatur
menunjukkan bahwa metode perhitungan APM pada produksi biodiesel belum menyertakan variabel
lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai-nilai APM sebelum dan
sesudah penambahan variabel komoditas lingkungan yang terdiri dari biaya sosial, lingkungan dan
penggunaan lahan. Hasil nilai NER dihitung dengan menggunakan LCA yang ada dan metode LCA
modifikasi yang ditemukan 0,62 ± 0078 dan 0,60 ± 0,075 untuk biodiesel alga dan 4,17 ± 0,79 dan
3,22 ± 0,61 untuk biodiesel sawit. Nilai yang lebih rendah dari perbedaan nilai APM untuk biomassa
alga menunjukkan bahwa produksi biodiesel dari biomassa alga lebih ramah lingkungan. Selain itu,
diperkirakan bahwa mikroalga akan memiliki kontribusi yang signifikan dalam mitigasi gas rumah
kaca (GRK) dengan mengganti bahan bakar fosil.
Kata kunci: rasio energi, analisa siklus hidup, komoditas lingkungan, mikroalga, biodiesel

Joko P. Susanto, Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi

PENGARUH EXTERNALITAS PADA NET ENERGY
RATIO PRODUKSI BIODIESEL MIKROALGA
Externalities Effect on Net Energy Ratio of
Microalgae Biodiesel Production
Arif Dwi Santoso, Kardono dan Joko P. Susanto
Pusat Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
GEOSTECH 820 Building, Puspiptek Serpong Banten 15314, Indonesia
E-mail: arif.dwi@bppt.go.id
Diterima: 06 Maret 2013; Dikoreksi: 12 Maret 2013; Disetujui: 08 April 2013
Abstract
In the future, Indonesia is predicted to be hit by national energy crisis so that it needs to do some
efforts to overcome its dependences on these fossil energy sources. One of the efforts to lower
high dependency on fossil energy sources is to find renewable energy sources. Microalgae has a
great potential as a renewable energy source because it has the advantages of high productivity
and sustainability. Development of microalgal biomasses as a renewable energy source is however,
constrained by high cost of biomass production and low value of NER (net energy ratio) comparing to
these of other biomasses, like palm oil, jatrophaand tubers. Literature study shows that the method of
NER calculation on biodiesel production does not yet include environmental variables. This research
is therefore to evaluate the values of NER before and after the addition of environmental commodity
variables that consist of social, environmental and land use cost. Results of NER values calculated
using existing LCA and modification LCA method are found to be 0,62 ± 0,078 and 0,60 ± 0,075
for algal biodiesel and 4,17 ± 0,79 and 3,22 ± 0,61 for palm biodiesel. The lower value of NER
value differences for algal biomass indicates that biodiesel production from algal biomass is more
environmentally-friendly. In addition, it is predicted that microalgae will have a significant contribution
in the green house gases (GHGs) mitigation by replacing fossil fuel in the future through its role as
a biodiesel.
Keywords: net energy ratio, life cycle analysis, environmental commodity, microalgae, biodiesel
Abstrak
Di masa depan, Indonesia diperkirakan akan dilanda krisis energi nasional sehingga perlu
melakukan upaya untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil tersebut. Salah satu upaya
untuk menurunkan ketergantungan pada energi fosil adalah untuk menemukan sumber energi
terbarukan. Mikroalga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki
keuntungan dari produktivitas tinggi. Pengembangan biomasa mikroalga sebagai sumber energi
terbarukan terkendala oleh tingginya biaya produksi dan nilai rendah APM (rasio energi bersih)
dibandingkan dengan biomasa lainnya, seperti kelapa sawit ataupun umbi-umbian. Studi literatur
menunjukkan bahwa metode perhitungan APM pada produksi biodiesel belum menyertakan variabel
lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai-nilai APM sebelum dan
sesudah penambahan variabel komoditas lingkungan yang terdiri dari biaya sosial, lingkungan dan
penggunaan lahan. Hasil nilai NER dihitung dengan menggunakan LCA yang ada dan metode LCA
modifikasi yang ditemukan 0,62 ± 0078 dan 0,60 ± 0,075 untuk biodiesel alga dan 4,17 ± 0,79 dan
3,22 ± 0,61 untuk biodiesel sawit. Nilai yang lebih rendah dari perbedaan nilai APM untuk biomassa
alga menunjukkan bahwa produksi biodiesel dari biomassa alga lebih ramah lingkungan. Selain itu,
diperkirakan bahwa mikroalga akan memiliki kontribusi yang signifikan dalam mitigasi gas rumah
kaca (GRK) dengan mengganti bahan bakar fosil.
Kata kunci: rasio energi, analisa siklus hidup, komoditas lingkungan, mikroalga, biodiesel

Most read articles by the same author(s)

> >>