EKSTRAKSI LEMAK SEL TUNGGAL MIKROBA YANG BERPOTENSI MENGHASILKAN BIODIESEL
Main Article Content
Abstract
Beberapa biakan mikroba dan mikroalga dapat menghasilkan biomasa yang mengandung asam
lemak, sehingga berpotensi sebagai sumber penghasil lemak sel tunggal. Pembuatan biodiesel
dari lemak sel tunggal dapat diproduksi dengan memodifikasi asam lemak melalui esterifikasi dan
transesterifikasi menggunakan metanol serta basa atau asam kuat sebagai katalis. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengeksplorasi potensi biakan mikroba dan alga sebagai penghasil lemak
sel tunggal mulai dari penyiapan bahan, inkubasi, ekstraksi minyak, esterifikasi dan transesterifikasi
biomasa secara tidak langsung. Transesterifikasi dengan pelarut heksan-isopropanol akan
menghasilkan kandungan metil ester asam lemak yang tinggi. Lemak sel tunggal yang diekstraksi
dari biakan kapang (Monascus purpureus, Monilia sitophyla, Aspergillus oryzae, Mucor javanicus,
Fusarium oxysporum) dan alga (Chlorella vulgaris and Scenedesmus dimorphus) dapat menghasilkan
biodiesel melalui transesterifikasi secara langsung, menggunakan panas setelah penambahan
sejumlah banyak metanol anhidrat dan sodium hidroksida sebagai katalis yang berperan untuk
meningkatkan kecepatan reaksi serta hasil yang diperoleh. Lemak sel tunggal pada kapang F.
Oxysporum dan M. Javanicus didominasi oleh asam palmitat (41 % dan 40 %), sedangkan pada
kapang A. Oryzae, M. Purpureus dan M. Sitophyla didominasi oleh asam linoleat (42 %, 36,1 %
dan 36 %). Sedangkan pada alga C. Vulgaris didominasi oleh asam linolenat (47 %), dan pada alga
S. Limorphus didominasi oleh asam linoleat (35 %). Asam palmitat dan linoleat berpotensi untuk
menghasilkan biodiesel melalui esterifikasi. Dimana, sejumlah banyak metanol digunakan untuk
menghasilkan lebih banyak metil ester sebagai produk akhir.
lemak, sehingga berpotensi sebagai sumber penghasil lemak sel tunggal. Pembuatan biodiesel
dari lemak sel tunggal dapat diproduksi dengan memodifikasi asam lemak melalui esterifikasi dan
transesterifikasi menggunakan metanol serta basa atau asam kuat sebagai katalis. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengeksplorasi potensi biakan mikroba dan alga sebagai penghasil lemak
sel tunggal mulai dari penyiapan bahan, inkubasi, ekstraksi minyak, esterifikasi dan transesterifikasi
biomasa secara tidak langsung. Transesterifikasi dengan pelarut heksan-isopropanol akan
menghasilkan kandungan metil ester asam lemak yang tinggi. Lemak sel tunggal yang diekstraksi
dari biakan kapang (Monascus purpureus, Monilia sitophyla, Aspergillus oryzae, Mucor javanicus,
Fusarium oxysporum) dan alga (Chlorella vulgaris and Scenedesmus dimorphus) dapat menghasilkan
biodiesel melalui transesterifikasi secara langsung, menggunakan panas setelah penambahan
sejumlah banyak metanol anhidrat dan sodium hidroksida sebagai katalis yang berperan untuk
meningkatkan kecepatan reaksi serta hasil yang diperoleh. Lemak sel tunggal pada kapang F.
Oxysporum dan M. Javanicus didominasi oleh asam palmitat (41 % dan 40 %), sedangkan pada
kapang A. Oryzae, M. Purpureus dan M. Sitophyla didominasi oleh asam linoleat (42 %, 36,1 %
dan 36 %). Sedangkan pada alga C. Vulgaris didominasi oleh asam linolenat (47 %), dan pada alga
S. Limorphus didominasi oleh asam linoleat (35 %). Asam palmitat dan linoleat berpotensi untuk
menghasilkan biodiesel melalui esterifikasi. Dimana, sejumlah banyak metanol digunakan untuk
menghasilkan lebih banyak metil ester sebagai produk akhir.
Article Details
Issue
Section
RESEARCH ARTICLES
JTL provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JTL by PTL-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL