PENATAAN LINGKUNGAN DEMFARM KAKAO BERBASIS MASYARAKAT DAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SOPPENG SULAWESI SELATAN
Main Article Content
Abstract
Permasalahan kakao di Sulawesi Selatan yaitu produktivitasnya rendah, masih jauh dari potensi produktivitas yang bisa dicapai. Salah satu upaya meningkatkan produktivitas kakao melalui demfarm (demonstration farming) untuk diseminasi (penyebaran) teknologi budidaya standar dan pengolahan kakao standar melalui percontohan dan pelatihan kepada petani kakao. Tujuan penelitian adalah menyusun suatu konsep dan perencanaan penataan lansekap demfarm kakao sebagai sarana diseminasi inovasi teknologi budidaya, pembibitan dan pengolahan kakao, sekaligus pengembangan menuju konsep agrowisata kakao berbasis masyarakat di Kabupaten Soppeng. Konsep penataan
memadukan antara konsep penataan demfarm kakao dan pertamanan yang diupayakan berpedoman pada kaidah-kaidah estetika (keindahan) dan fungsional (kegunaan) suatu kawasan serta kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan. Desain lanskap diwujudkan dalam bentuk site plan yang didominasi pola geometris yang terbentuk dari elemen lunak tapak seperti tanaman kakao dan tanaman hias taman tematiknya. Zonasi yang dibuat, yaitu : Zona umum (4 %), Zona rekreasi (9 %), Zona produksi (81 %), dan Zona pribadi (6 %).
Kata Kunci: Kakao, Demfarm, Agrowisata
Article Details
JTL provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JTL by PTL-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL