Status Kualitas Perairan Kawasan Terpadu Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Menggunakan Metode Indeks Golongan Air

Main Article Content

Herdiana Mutmainah
Ilham Adnan

Abstract

Komplek Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus merupakan kawasan pelabuhan perikanan terpadu klas Samudera yang berbatasan dengan laut (Selat Mentawai) dan dilalui sungai kecil dengan area persawahan disekitarnya. Terdapat beberapa fasilitas di komplek PPS Bungus yaitu pelabuhan perikanan, pengawasan perairan, penelitian, industri pengolahan perikanan, permukiman dan lain-lain. Beragam kegiatan yang ada tentu berdampak pada perairan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status air berdasarkan metode indeks golongan air. Hasil analisa berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 yang dilakukan terhadap golongan air di muara sungai dan outlet menunjukkan bahwa kondisi perairan termasuk Klas IV atau untuk pertanian dan industri, sedangkan di sekitar dermaga, perairan termasuk Klas III, untuk perikanan. Kelas indeks air berdasarkan Kepmen LH No.115 Tahun 2003 menunjukkan bahwa muara sungai, outlet dan dermaga berstatus tidak tercemar. Hasil analisa terhadap perairan untuk Klas IV menunjukkan indeks 0,780 di muara sungai dan 0,712 di outlet, sedangkan di dermaga menunjukkan indeks 0,794 atau Klas III. Beberapa parameter air seperti turbiditas, BOD dan Cd di muara dan outlet sedikit melebihi baku mutu namun masih dalam batas toleransi (Kepmen LH No.51 Tahun 2004). Ditinjau dari segi kualitas air terhadap aktivitas industri berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No.3 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah di kawasan industri (outlet) untuk parameter COD, pH, TSS, Selenium dan Tembaga menunjukkan hasil sesuai baku mutu.

Article Details

Section
RESEARCH ARTICLES

References

Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Jakarta.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, Jakarta.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 tentang Penetapan Baku Mutu Air Laut, Jakarta.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.3 Th.2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kawasan Industri, Jakarta.

Odum, Eugene P., (1996). Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, Penerjemah Samingan, Tjahjono.

[APHA] American Public Health Association, [AWWA] American Water Works Association, (1995), Standart Methods for The Examination of Water and Waste Water. 17th Ed. Washington

Boyd, C.E., (1982). Water Quality in Warmwater Fish Pond. Alabama, USA: Auburn University Agricultural Experimenta Station.

Metcalf and Eddy. (1991). Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse, McGraw Hill Book Company, New Delhi.

Eckenfelder, W.W., (1989). Industrial Water Pollution Control. 2nd ed. Mc Graw Hill Inc. New York.

Sawyer, C.N., and P.L. McCarty, (1978). Chemistry for Sanitary Engineers, 3th Ed., McGrow-Hill Book Company, Tokyo.

Lee, C.D., S.B. Wang., and C.L. Kuo, (1978). Benthic Macroinvertebrate and Fish as Biological Indicators of Water Qality. With Reference to Communinty Diversity Index. Water Pollution Control in Developing Countries. Asian Inst.Tech., Bangkok.

Alabaster, J.S., Lloyd, D.S., (1982). Finely divided solids. In: Alabaster, J.S., Lloyd, D.S. (Eds.). Water Quality Criteria for Freshwater Fish. Butterworth. London, pp. 1–20

McNeely, R.N., V.P. Neimanis, and L. Dwyer, (1979). Water Quality Sourcebook: A Guide to Water Quality Parameters. Environmental Canada Publications. Ottawa. Canada, pp.30-70.

Millero. F.J., and M.L. Sohn, (1992). Chemical Oceanography, CRC Press, Boca Raton, 531 pp, ISBN 0 8593 8840 6.

Davis, M.L., and D.A. Cornwell. (1991). Introduction to Environmental Engineering. Second edition. Mc-Graw-Hill. Inc. New York.

Michael, P., (1984). Metoda Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Haryani, G.S., (2004). Menuju Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Darat Berkesinambungan: Permasalahan dan Solusinya. di Dalam Peran Strategis Data dan Informasi Sumberdaya Perairan Darat dalam Pembangunan Nasional. Seminar Nasional Limnologi. Bogor, 28 Juli 2004. LIPI, pp. 15– 22.

Hamilton Steven J., (2004). Review of Selenium Toxicity in The Aquatic Food Chain. Science of the Total Environment. 326 pp. 1–31. doi:10.1016/j. scitotenv, 2004.01.019.

Hartoko. A., (2000). Teknologi Pemetaan Dinamis Sumberdaya Ikan Pelagis Melalui Analisis Terpadu Karakter Oseanografi Dan Data Satelit NOAA. Landsat_TM dan SeaWIFS_GSFC di Perairan Laut Indonesia. Dewan Riset Nasional. Kementerian Riset dan Teknologi. Jakarta.

UNESCO/WHO/UNEP, (1992). Water Quality Assessment, Edited by Chapman, D., Chapman and Hall Ltd., London, 585 pp. England.

Andreozzi, R., Caprio, V., Insola, A., Maritta, R., Sanchirico, R.. (2000). Advanced Oxidation Processes for The Treatment of Mineral Oil-Contaminated Wastewater. Water Resource 34. No.2. p: 620-628.

Todd, D.K., (1970). The Water Encyclopedia. Water Information Center, Port Washington, New York.

Cole, G.A.. (1988). Textbook of Limnology. Third Edition. Waveland Press. Inc., USA.

Pacyna, J.M., (1987). Atmospheric Emissions of Arsenic, Cadmium, Lead and Mercury From High Temperature Processes In Power Generation And Industry, In: Hutchinson, T.C., and Meema, K.M., eds., Lead, Mercury, Cadmium and Arsenic in Environment, John Wiley & Sons Inc., Chichester.

William, C. H. and D. J. David (1977). Some Effects of The Distribution of Cadmium and Phosphat in The Root Zone of Cadmium Content of Plants, Aust. J. Soil Res., 15 pp:59-68.

Bryan, G.W., (1976). Heavy Metal

Contamination in The Sea. Marine Pollution. London Academic Press. England.

Clark. R. B.. (1986). Marine Pollution. Claredon Press. Oxford.