Potensi Penerapan Konsep Produksi Bersih Pada Industri Keramik di Probolinggo
Main Article Content
Abstract
Sektor industri merupakan sektor yang sangat strategis untuk diandalkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian dalam sisi lainsektor ini  memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap permasalahan degradasi lingkungan dan penurunan sumberdaya alam (SDA). Untuk mencegah terjadinya pemanfaan SDA yang boros dan tidak efisien serta mengurangipotensi dampak lingkungan maka industridalam pengoperasiannyaperlu menerapkankonsep produksi bersih (clean production). Kota Probolinggo memiliki banyak industri keramik yang masih belum efisien dalam menggunakan sumber daya dalam proses produksinya. Oleh karena itu, penelitian tentang penerapan konsep Produksi Bersih di industri keramik Kota Probolinggo ini dilaksanakan dengan tujuan untukmengidentifikasikan jenis keluaran yang non-produk atau Non Product Output(NPO), upaya penanganan NPO dan memberikan rekomendasi prioritas penanganan NPO tersebut dalam upaya peningkatan efisiensi produksi, penurunan tingkat pencemaran serta penurunan biaya produksi.Mengingat industri keramik merupakan industri yang berbasis pada penggunaan energi (energy intensive based industry) maka upaya peningkatan suhu pembakaran untuk mengurangi produk yang tidak sesuai (unspecification products)akan memberikan dampak pada penurunan limbah yang keluar.Selain itu,penggantian lampu biasa dengan lampu hemat energisertapemasangan meteran listrik (alat ukur konsumsi listrik) pada setiap peralatan produksi dapat memberikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan terkait dengan penghematan.Berdasarkan data empiris, potensi penghematan yang dapat dilakukan dengan penerapan konsep produksi bersih ini berkisar antara 10% dan 30% dari biaya produksi.
Kata Kunci: Produksi Bersih, Non Product Output,Sustainable Resource Management
Article Details
JTL provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JTL by PTL-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL
References
Chay Asdak, (2012) Kajian Lingkungan Hidup Strategis: Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Anas M. Fauzi, Ainy Rahmawakhida, dan Yaoi Hidetoshi, (2008), Kajian Strategi Produksi Bersih di Industri Kecil Tapioka: Kasus Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Jurnal. Teknologi Industri Pertanian. Vol. 18(2), 60-65
--------------------,UU RI No. 32 Tabun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Schaltegger, S., (1980); Concept of Eco-Efficiency University of Lueneburg,Germany
Melia Ariyanti 1, P. Purwanto, 2, S. Suherman1,3 (2014), Analisis Penerapan Produksi Bersih Menuju Industri Nata de coco Ramah Lingkungan, Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 5, No. 2, (45 -50)
Widodo,L. dan Wiharja, (2008), Peningkatan Efisiensi Perusahaan Melalaui Konsep Non Produk Output (NPO) Sebagai Bagian Internalisasi, Jurnal Teknologi Lingkungan Edisi Khusus, Juli 2008, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT
Puspita Dewi W (2016), Pengukuran Efisiensi Dengan Metode Sustainability Management Accounting Untuk UKM: Studi Kasus UKM Batik, Jurnal Energi, Vol. 6 No.1. Universitas Panca Marga,
………………….., Kota Probolinggo dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo Tahun 2015
Puspita, D.W., ( 2016), Pengukuran Efisiensi Dengan Metode Sustainability Management Accounting Untuk UKM: Studi Kasus UKM Batik, Jurnal Energi, Vol. 6 No.1 Universitas Panca Marga,
Lieke Riadi, (2011), Analisis Non Product Output Dalam Rangka Penerapan Produksi Bersih di Berbagai Industri, Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-17 Yogyakarta.
Jasch C., (2009), Environmental and Material Flow Cost Accounting Principles and Procedures, Springer, Austria.
Joko Susilo, (2016), Identifikasi Jenis dan Persentase Biaya Non Product Output (NPO), Efisiensi Produksi Melalui Penerapan Eko Efisiensi Pada Produksi Tahu Tradisional di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, Jurnal Teknologi Kesehatan Volume 12 No 2