KONSERVASI PLASMA NUTFAH SECARA IN VITRO
Main Article Content
Abstract
Tehnik-tehnik in vitro mempunyai potensi yang sangat besar untuk koleksi, pertukaran, dan konservasi termasuk (1) sumberdaya genetis dari benih-benih yang mengandung “recalcitrant” dan species yang di perbanyak secara vegetatif seperti halnya species yang sedang dalam bahaya
kepunahan, (2) genotipe “elite” yang dikembang-biakkan pada skala besar dalam laboratorium produksi, dan (3) kultur /pembibitan galur sel yang memproduksi bahan “metabolite” dan bahan baku yang direkayasa secara genetis. Tehnik koleksi secara in vitro yang menggunakan embrio atau jaringan vegetatif telah diterapkan dilapangan untuk mengkoleksi plasma nutfah dari berbagai macam species yang bermasalah. Kultur in vitro secara rutin digunakan untuk pertukaran sumber genetis dari sejumlah species, karena keuntungannya dengan teknik ini dalam hal status phytosanitary dan biaya nya relatif kecil.
Tehnik pertumbuhan lambat telah dikembangkan untuk konservasi jangka menengah pada sejumlah species tetapi penggunaan secara rutin masih terbatas pada sejumlah species tanaman tertentu. Penggunaan tehnik cryopreservasi secara rutin masih terbatas pada konservasi galur Sel
dalam skala penelitian laboratorium. Namun demikian, petunjuk sederhana dan teknik pembekuan yang efisien telah dikembangkan baru-baru ini untuk “apices” dan embrio, secara operasional untuk peningkatan jumlah species dapat dipertimbangkan. Dalam paper ini akan dibahas tentang (1)
pengembangan tehnik koleksi in vitro, (2) demonstrasi dari fleksibilitas, kesederhanaan dan kepraktisan penyimpanan pada pertumbuhan lambat guna peningkatan kegunaannya, (3) percobaan tehnik cryopreservasi yang telah ada pada suatu skala besar dalam suatu konteks gene bank dan pengembangan dari protocol tehnik cryopreservasi.
kepunahan, (2) genotipe “elite” yang dikembang-biakkan pada skala besar dalam laboratorium produksi, dan (3) kultur /pembibitan galur sel yang memproduksi bahan “metabolite” dan bahan baku yang direkayasa secara genetis. Tehnik koleksi secara in vitro yang menggunakan embrio atau jaringan vegetatif telah diterapkan dilapangan untuk mengkoleksi plasma nutfah dari berbagai macam species yang bermasalah. Kultur in vitro secara rutin digunakan untuk pertukaran sumber genetis dari sejumlah species, karena keuntungannya dengan teknik ini dalam hal status phytosanitary dan biaya nya relatif kecil.
Tehnik pertumbuhan lambat telah dikembangkan untuk konservasi jangka menengah pada sejumlah species tetapi penggunaan secara rutin masih terbatas pada sejumlah species tanaman tertentu. Penggunaan tehnik cryopreservasi secara rutin masih terbatas pada konservasi galur Sel
dalam skala penelitian laboratorium. Namun demikian, petunjuk sederhana dan teknik pembekuan yang efisien telah dikembangkan baru-baru ini untuk “apices” dan embrio, secara operasional untuk peningkatan jumlah species dapat dipertimbangkan. Dalam paper ini akan dibahas tentang (1)
pengembangan tehnik koleksi in vitro, (2) demonstrasi dari fleksibilitas, kesederhanaan dan kepraktisan penyimpanan pada pertumbuhan lambat guna peningkatan kegunaannya, (3) percobaan tehnik cryopreservasi yang telah ada pada suatu skala besar dalam suatu konteks gene bank dan pengembangan dari protocol tehnik cryopreservasi.
Article Details
Issue
Section
RESEARCH ARTICLES
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JTL provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JTL by PTL-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL