KAJI TERAP TEKNOLOGI KOMPOSTING UNTUK PENANGANAN LIMBAH TERNAK SAPI POTONG

Main Article Content

Firman Sahwan

Abstract

Program swasembada daging sapi, telah memacu berkembangnya usaha peternakan sapi potong lokal. Sedangkan usaha penggemukan sapi impor ikut berkembang karena adanya target untuk memenuhi kebutuhan daging sapi perkapita sebanyak 2,2 kg. Hasil ikutannya adalah meningkatnya timbulan limbah  kandang yang merupakan campuran antara alas kandang dengan kotoran sapi. Limbah kandang yang utamanya kotoran sapi, merupakan bahan baku utama pada pembuatan pupuk organik. Namun pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah kandang bukanlah tanpa masalah. Untuk itulah penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik pupuk organik berbahan baku limbah kandang, mengevaluasi faktor positif dan negatifnya; serta memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pupuk organiknya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kandungan unsur hara makro utama, kadar Fe, pH dan keberadaan mikroba fungsionalnya memenuhi Permentan 70 tahun 2011. Hal tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik yang dibuat dari pupuk kandang memiliki kualitas yang baik. Pada sisi lain, keberadaan mikroba kontaminan (E. coli dan Salmonella sp), positif pada pukan segar dan negatif pada pukan kering dan pupuk organik. Selain itu, analisa tingkat kematangan menyimpulkan bahwa pupuk organik yang diteliti belum mencirikan pupuk yang sudah stabil atau matang. Kedua hal tersebut merupakan permasalahan yang sering dihadapi pada pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah kandang. Pemecahannya adalah memperpanjang waktu proses dekomposisinya sampai diperoleh pupuk yang memenuhi kriteria pupuk organik (kompos) matang, dengan menggunakan teknologi composting. Proses dekomposisinya akan berjalan secara aerobik sehingga menghasilkan suhu tinggi yang dapat membunuh mikroba patogen (kontaminan) dan bibit gulma.

Article Details

Section
RESEARCH ARTICLES