Peranan Konsorsium Isolat Bakteri Resisten Logam Berat untuk Menurunkan Kandungan Zn, Fe, dan Mg pada Cumi, Udang, dan Ikan
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Increased contamination of heavy metals in aquatic products such as shrimp, squid, and fish can occur due to industrial waste. Heavy metals cannot be digested so they will accumulate in the body of animals and humans. Excess heavy metals in the body can cause death. Bioremediation using bacteria can reduce heavy metal contamination. Some microorganisms have the ability to resist heavy metals such as, Acinetobacter sp. IrC1 and Acinetobacer sp. IrC2 which were isolated from the activated sludge of the Rungkut-Surabaya industry, Indonesia. This study aims to determine the role of the consortium Acinetobacter sp. IrC1 and Acinetobacer sp. IrC2 in reducing the concentration of Zn, Fe, and Mg in squid, shrimp, and fish. Research methods include: 1) making a bacterial growth curve, 2) analysis of heavy metals in shrimp, squid, and fish, 3) testing the ability of a bacterial consortium to reduce metal concentration in squid, shrimp, and fish, 4) analysis of decreasing heavy metal concentration by using a bacterial isolate consortium. The results show that the selected comparison between consortium of Acinetobacter sp. IrC1 dan Acinetobacter sp. IrC2 was 66.66%:33.33% which can reduced heavy metals of Zn, Fe, dan Mg in shrimps, squid, and fish with the range of 91.69% to 99.82%.Other heavy metal contained in the aquatic products of shrimp, squid, and fish were Cd, Co, Cr, Cu, and Hg.
Keywords: Acinetobacter sp, bacteria, fish, shrimp, squid
ABSTRAK
Peningkatan cemaran logam berat pada hasil perairan seperti udang, cumi, dan ikan dapat terjadi karena limbah industri. Logam berat tidak dapat dicerna sehingga akan terakumulasi di dalam tubuh hewan maupun manusia. Kelebihan logam berat di dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian. Bioremediasi dengan menggunakan bakteri dapat mengurangi cemaran logam berat. Beberapa mikrorganisme mempunyai kemampuan resistensi terhadap logam berat seperti, Acinetobacter sp. IrC1 dan Acinetobacer sp. IrC2 yang diisolasi dari lumpur aktif industri Rungkut-Surabaya, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Konsorsium Acinetobacter sp. IrC1 dan Acinetobacer sp. IrC2 dalam menurunkan kandungan Zn, Fe, dan Mg pada cumi, udang, dan ikan. Metode penelitian meliputi: 1) pembuatan kurva pertumbuhan bakteri, 2) analisis logam berat pada udang, cumi, dan ikan, 3) uji kemampuan konsorsium bakteri dalam menurunkan kandungan logam pada cumi, udang, dan ikan serta  4) analisis penurunan kandungan logam berat dengan menggunakan konsorsium isolat bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan konsorsium Acinetobacter sp. IrC1 dan Acinetobacter sp. IrC2 terpilih adalah 66,66%:33,33% dengan nilai presentase penurunan logam berat (Zn, Fe, dan Mg) pada hasil perairan udang, cumi, dan ikan memiliki interval 91,69% hingga 99,82%. Acinetobacter pittii memiliki nilai presentase penurunan logam berat Zn, Fe, dan Mg pada hasil perairan udang, cumi, dan ikan yang lebih rendah, yaitu memiliki interval 87,87% hingga 99,50%. Kandungan logam berat lain yang terkandung di dalam hasil perairan udang, cumi, dan ikan adalah Cd, Co, Cr, Cu, dan Hg.
Kata kunci: Acinetobacter sp., bakteri, cumi, ikan, udang
Article Details
JTL provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JTL by PTL-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL
References
BPLHD. (2013). Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta, Indonesia.
PTPIN. (2014). Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara, cetakan pertama. Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Kompas. (2017). Butuh Tindakan Bersama Atasi Pencemaran Laut. Tersedia dari: www.kompasiana.com. Diakses pada: 1 November 2017.
Fernanda, L. (2012). Studi kandungan logam berat timbal (Pb), nikel (Ni), kromium (Cr), dan kadmium (Cd) pada kerang hijau (Perna viridis) dan sifat faksionasinya pada sedimen. Skripsi, Universitas Indonesia, Depok-Indonesia.
KMNLH. (2004). Baku mutu air laut. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup., KEP. MEN. L.H NO: 51 TAHUN 2004.
Sarjono, A. (2009). Analisis kandungan logam berat Cd, Pb, dan Hg pada air dan sedimen di perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor-Indonesia.
IADC/CEDA. (1997). Dredged material disposal in the sea. Cited in Sarjono, A. 2009. Analisis kandungan logam berat Cd, Pb, dan Hg pada air dan sedimen di perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor-Indonesia.
Hakim, A.L. (2016). Bioakumulasi logam berat kadmium (Cd) pada udang windu (Penaeus monodon) di tambak tradisional Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya-Indonesia.
Mamaribo, H., Rompas, R.J., & Kalesaran, O.J. (2015). Determinasi kandungan cadmium (Cd) di perairan Pantai Malalayang Sekitar Rumah Sakit Prof Kandou Manado. Jurnal Budidaya Perairan. 3(1): 114-118.
Priadie, B. (2012). Teknik bioremediasi sebagai alternatif dalam upaya pengendalian pencemaran air. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10(1): 38-48.
Irawati, W., Parhusip, A.J.N., Christian, S., & Yuwono, T. (2017). The potential capability of bacteria and yeast strains isolated from Rungkut Industrial Sewage in Indonesia as a bioaccumulators and biosorbents of copper. Biodiversitas. 18(3): 971-977.
Kurniawan, A. & Ekowati, N. (2016). Review: mikoremediasi logam berat. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia. 3(1): 36-45.
Irawati, W. & Parhusip, A.J.N. (2018). Growth characteristics and copper accumulation of bacterial consortium Acinetobacter sp. and Cupriavidus sp. isolated from a wastewater treatment plant. Biodiversitas. 19(5): 1884-1890.
Irawati, W., Yuwono, T., Soedarsono, J., & Hartiko, H. (2012). Molecular and physiological characterization of copper-resistant bacteria isolated from activated sludge in an industrial wastewater treatment plant in Rungkut-Surabaya, Indonesia. Microbiology Journal. 6(3): 107-116.
Victoria, T. (2017). Potensi Steptococcus thermophilus dan Lactobacillus plantarum pada proses pembuatan minuman fermentasi sari terung ungu (Solanum melongena L.). Skripsi, Universitas Pelita Harapan, Tangerang-Indonesia.
SNI. (2009b). Air dan air limbah-cara uji logam berat secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Standar Nasional Indonesia., SNI 6989:2009.
Novirisandi, R. (2012). Kajian viabilitas dan pola pertumbuhan Lactobacillus plantarum pada variasi konsentrasi molase dan waktu inkubasi. Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya-Indonesia.
SNI. (2011). Cara uji kimia-bagian 5: penentuan kadar logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada produk perikanan. Standar Nasional Indonesia., SNI 2354.5:2011.
Indian Council of Medical Research (ICMR). (2017). "Indian Food Composition Tables". National Institute of Nutrition, India.
United States Department of Agriculture. (2016). National Nutrient Database for Standard Reference Release 28. Available from: https://ndb.nal.usda.gov/ndb/search/list?SYNCHRONIZER_TOKEN=802827cf-8f27-4592-a05f-763ffb2f8744&SYNCHRONIZER_URI=%2Fndb%2Fsearch%2Flist&qt=&ds=Standard+Reference&qlookup=&manu=. Accessed 2017 November 27.
Ika, Tahril, & Said, I. (2012). Analisis logam timbal (Pb) dan besi (Fe) dalam air laut di wilayah Pesisir Pelabuhan Ferry Taipa Kecamatan Palu Utara. Jurnal Akademi Kimia. 1(4): 181-186.
Irawati, W., Parhusip, A.J.N., & Sopiah, R.N. (2015). Heavy metals biosorption by copper resistant bacteria of Acinetobacter sp. IrC2. Microbiology Indonesia. 9(4): 163-170.
Zarkasyi, H. (2008). Biosorpsi logam merkuri (Hg) oleh Bacillus megaterium asal hilir Sungai Cisadane. Skripsi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta-Indonesia.