Identifikasi Gosong Karang Mengggunakan Citra Satelit Sentinel 2A (Studi Kasus: Perairan Pesisir Nias Utara)

Main Article Content

Anang Dwi Purwanto
Teguh Prayogo
Sartono Marpaung

Abstract

ABSTRACT

The waters of Northern Nias, North Sumatra Province have a great potential for natural resources, one of which is the reef which is often used as a fishing ground. This study aims to identify and monitor the distribution of coral reefs around the waters of Northern Nias. The location of study is limited by coordinates 97° 0'31'' - 97° 16'54'' E and 1° 29'2'' LU - 1° 6'24'' N. The study locations were grouped in 6 (six) areas including Mardika reef, Wunga reef, Mausi1 reef, Mausi2 reef, Tureloto reef and Senau reef. The data used were Sentinel 2A imagery acquisition on 19 September 2018 and field observations made on 6-12 September 2018. Data processing includes geometric correction, radiometric correction, water column correction and classification using pixel-based and object-based methods as well as by delineating on the image. One classification method will be chosen that is most suitable for the location of the reef. The results show Sentinel 2A was very helpful in mapping the distribution of coral reefs compared to direct observation in the field. The use of image classification method rightly is very helpful in distinguishing coral reef objects from surrounding objects. The estimated area of coral reefs was 1,793.20 ha with details of the Mardika reef 143.27 ha, Wunga reef 627.06 ha, Mausi1 reef 299.84 ha, Mausi2 reef 141.873 ha, Tureloto reef 244.73 ha, Senau reef 336.44 ha. The existence of coral reefs have a high potential as a fishing ground and a natural tourist attraction.

Keywords: coral reefs, sentinel 2A, lyzenga 1978, image classification, Northern Nias

ABSTRAK

Perairan Nias Utara yang terletak di Provinsi Sumatra Utara memiliki potensi kekayaan alam yang besar dimana salah satunya adalah gosong karang yang sering dijadikan lokasi penangkapan ikan oleh nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan monitoring sebaran gosong karang di sekitar perairan Nias Utara. Lokasi penelitian dibatasi dengan koordinat 97°0’31’’ - 97°16’54’’ BT dan 1°29’2’’LU – 1°6’24’’  LU. Untuk mempermudah dalam pengolahan data maka lokasi kajian dikelompokkan dalam 6 (enam) kawasan diantaranya gosong Mardika, gosong Wunga, gosong Mausi1, gosong Mausi2, gosong Tureloto dan gosong Senau. Data yang digunakan adalah citra satelit Sentinel 2A hasil perekaman tanggal 19 September 2018 dan hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan pada tanggal 6 - 12 September 2018. Pengolahan data meliputi koreksi geometrik, koreksi radiometrik, koreksi kolom air dan klasifikasi menggunakan metode klasifikasi berbasis piksel dan berbasis objek serta deliniasi citra. Dari ketiga metode klasifikasi tersebut akan dipilih satu metode klasifikasi yang sesuai dengan lokasi gosong karang. Hasil penelitian menunjukkan citra Sentinel 2A sangat membantu dalam memetakan sebaran gosong karang dibandingkan dengan pengamatan langsung di lapangan. Pemilihan metode klasifikasi citra satelit yang tepat sangat membantu dalam membedakan objek gosong karang dengan objek di sekitarnya. Estimasi total luasan gosong karang di perairan Nias Utara adalah 1,793.20 ha dengan rincian luasan gosong karang Mardika 143.27 ha, gosong Wunga 627.06 ha, gosong Mausi1 299.84 ha, gosong Mausi2 141.873 ha, gosong Tureloto 244.73 ha, gosong Senau 336.44 ha. Keberadaan gosong karang memiliki potensi yang tinggi sebagai lokasi penangkapan ikan dan memiliki daya tarik sebagai tempat wisata alam.

Kata kunci: gosong karang, sentinel 2A, lyzenga 1978, klasifikasi citra, Nias Utara

Article Details

Section
RESEARCH ARTICLES

References

Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. (1996). Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pramadya Paramita, Jakarta.

Hadi, T.A., Giyanto, Prayudha, B.,hafizt, M., Budiyanto, A. (2018). Status Terumbu Karang Indonesia 2018). COREMAP CTI LIPI. Jakarta. COREMAP CTI LIPI. Jakarta

Kambey, AD. (2014). Kondisi Terumbu Karang Pulau Bunaken Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 2:(1), Januari 2014.

Giyanto, Abrar, M., hadi, T.A., Budiyanto, A., hafizt, M., Salatalohy, A., Iswar, M.Y. (2017). Status Terumbu Karang Indonesia 2017. COREMAP CTI LIPI. Jakarta. COREMAP CTI LIPI. Jakarta.

Rahayu, L., Subiyanto, S., Yuwono, B.D. (2015). Kajian Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Identifikasi Objek Pajak Bumi dan Bangunan(Studi Kasus : Kecamatan Tembalang Kota Semarang). Jurnal Geodesi UNDIP, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015.

Setyawan, I.E., Siregar, V.P., Pramono, G.H., Yuwono, D.M. (2014). Pemetaan Profil habitat Dasar Perairan Dangkal Berdasarkan Bentuk Topografi : Studi Kasus Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Jakarta. Jurnal Ilmu Kelautan. 1 (1) : 126.

Wouthuyzen S. (2001). Pemetaan Perairan Dangkal Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat-5 TM Guna Dipakai Dalam Pendugaan Potensi Ikan Karang : Suatu Studi di Pulau-Pulau Padaido. Jakarta : Balitbang Sumberdaya Laut, Puslitbang Oseanologi-LIPI.

Lubin, D., Li, W., Dustan, P.,Stamnes, K. (2001). Spectral Signatures of Coral Reefs : Features from Space. Remote Sensing of Environment 75(1):127-137, DOI: 10.1016/S0034-4257(00)00161-9.

Andréfouët S, Muller-Karger F, Hochberg E, Hu C, Carder K (2001) Change detection in shallow coral reef environments using Landsat 7 ETM+ data. Remote Sens Environ 79:150–162.

P. J. Mumby P.J, E. P. Green · C. D. Clark A. J. Edwards. (1998) Digital analysis of multispectral airborne imagery of coral reefs.Coral Reefs Report (1998) 17 : 59-69.

Suharsono. (2008). Jenis-jenis karang di Indonesia. Program COREMAP II -LIPI.Jakarta.pp 372

Budhiman, S., Winarso, G., & Asriningrum, W. (2013). Pengaruh Pengambilan Training Sample Substrat Dasar Berbeda Pada Koreksi Kolom Air Menggunakan Data Penginderaan Jauh. Jurnal Penginderaan Jauh, Vol. 10 No. 2 Desember 2013 :83-92.

Telaumbanua, S.B. (2009). Studi Pengembangan Perikanan Tangkap Di Kabupaten Nias. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Collin A, Laporte J, Koetz B, Martin-Lauzer F-R, Desnos Y-L. (2016). Mapping bathymetry, habitat, and potential bleaching of coral reefs using Sentinel-2. Proceedings of the 13th International Coral Reef Symposium, Honolulu: 373-387.

Lukiawan, R., Purwanto, E.H., & Ayundyahrini, M. (2019). Standar Koreksi Geometrik Citra Satelit Resolusi Menengah Dan Manfaat Bagi Pengguna. Jurnal Standardisasi, Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: hal 45 – 54.

BIG. (2014). Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar.

Kristianingsih, L., Wijaya, A.P, & Sukmono, A. (2016). Analisis Pengaruh Koreksi Atmosfer Terhadap Estimasi Kandungan Klorofil-A Menggunakan Citra Landsat 8. Jurnal Geodesi UNDIP, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016.

Sutanto, A., & Tjahjaningsih, A. (2016). Koreksi Radiometrik Data Citra Landsat Menggunakan Semi Automatic Classification Plugin Pada Software QGIS. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016.

Hussein, S. (2017). Segmentasi citra algoritma Multiresolution Segmentation. Cited in https://tutorialobia.wordpress.com/2017/05/20/segmentasi-citra-algoritma-multiresolution-segmentation/ [5 Juni 2019]

Zhang, T., Su, J., Liu, C., Hua, W.C. (2018). Potential Bands of Sentinel-2A Satellite for Classification Problems in Precision Agriculture. International Journal of Automation and Computing, DOI:10.1007/s11633-018-1143-x.

Setiawan, K.T., Osawa, T., Nuarsa, I.W. (2014). Aplikasi Algoritma Van Hengel Dan Spitzer Untuk Ekstraksi Informasi Batimetri Menggunakan Data Landsat. Prodising Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014.

Jhonnerie, R. (2015). Klasifikasi Mangrove Berbasis Objek Dan Piksel Menggunakan Citra Satelit Multispektral Di Sungai Kembung, Bengkalis, Provinsi Riau. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lewis, J. (2002). Evidence from aerial photography of structural loss of coral reefs at Barbados, West Indies. Coral Reefs, 21(1):49-56.

Siringoringo R.M, Muhammad A., Ni Wayan P.S, Suyarso, Muhammad H., Kunto W., I Wayan E.D, Edi K., Hasanudin, Afdal, Ali Y.A, Triyono, Sabar J.T. (2015). Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman Wisata Perairan Sawo-Lahewa Dan Laut Di Sekitarnya Sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kabupaten Nias Utara. Buku Laporan LIPI dan Penelitian Dinas Kelautan dan Perikanan Nias Utara. 2015.

Anggoro A., Vincentius P.S, dan Syamsul B.A. (2017). Klasifikasi Multiskala untuk Pemetaan Zona Geomorfologi dan Habitat Bentik Menggunakan Metode OBIA di Pulau Pari.Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 14 No. 2 Desember 2017 : 89-93.

Nurkhayati R. dan Manik H.M. (2016). GIS untuk Integrasi Interpretasi Substrat Dasar Perairan menggunakan Pengolahan citra ALOS-AVNIR dan Side-Scan SONAR. J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (1), 2016. ISSN: 2085-2517.

Siringoringo R.M, Suharsono, Ni WayanP.S, Yasser A., Ucu Y.A, Husni A., Wayan E.D, Oksto R.S, Kasih A. (2017). Monitoring Kesehatan Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait Di Kabupaten Nias Utara. Buku Laporan COREMAP -CTI (Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative). LIPI, 2017.

Mobley CD. (2001). Radiative Transfer in the Ocean. Sequoia Scientific, Inc., WA, USA. Academic Press. 2321-2330.

Arnone R.A, Wood A.M, Gould R.W Jr. (2004). The evolution of optical water mass classification. Journal of The Oceanography Society. 17(2) : 14-15.

Kirk J. (2011). Light and Photosynthesis in Aquatic Ecosystems. New York. Cambridge University Press.