Karakteristik Biobriket dari Kotoran Sapi dengan Kulit Durian Characteristics of Biobriquette from Cow Manure with Durian Bark
Main Article Content
Abstract
Cow manure derived biobriquette was an alternative fuel from organic materials. Cow manure contained high calorific value which was potential to be a biobriquette material. Durian bark waste was potential as a mixture material. Variation of material composition affected the biobriquette characteristics. This study aimed to investigate the biobriquette characteristics from the main material of cow manure with the mixture material of durian bark. Total mass of biobriquette materials and adhesive was 43 g, which consisted of cow manure and durian bark (90%) and adhesive material (10%). The material composition was varied in accordance to the percentage of the total mass. Tested parameters were moisture content, ash content, volatile matter, fixed carbon, calorific value, flame duration, and compressive strength value. Biobriquette quality standards were based on the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 047 of 2006 and SNI Number 1/6235/2000. Parameters of moisture content, ash content, and calorific value were the parameters that determined the highest quality of biobriquettes. The results showed that the highest quality of biobriquettes met the standards in the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 047 of 2006 and SNI Number 1/6235/2000. Biobriquettes with a composition of 20% cow manure, 70% durian skin, and 10% adhesive resulted in the highest quality with 0.90% of water content, 0.38% of ash content, 0.52% of volatile matter, 98.40% of fixed carbon, 4,912.11 Cal/g of the calorific value, and 79 minutes of flaming duration.
Keywords: Biobriquette, Cow manure waste, Durian bark
ABSTRAK
Biobriket kotoran sapi merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan organik. Nilai kalor kotoran sapi yang tinggi berpotensi sebagai bahan biobriket. Sampah kulit durian potensial untuk dijadikan bahan campuran biobriket. Variasi komposisi bahan biobriket berpengaruh terhadap karakteristik biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi karakteristik biobriket dari bahan utama kotoran sapi dengan bahan campuran kulit durian. Total massa kotoran sapi, kulit durian dan perekat untuk pembuatan biobriket adalah 43 gram , dengan komposisi 90% berupa bahan kotoran sapi dan kulit durian, serta 10% merupakan perekat. Komposisi bahan divariasikan sebagai persentase terhadap total massa. Parameter uji pada biobriket meliputi kadar air, kadar abu, volatile matter, fixed carbon, nilai kalor, lama nyala, dan nilai kuat tekan. Kualitas biobriket menggunakan standar berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 047 Tahun 2006 dan SNI Nomor 1/6235/2000. Parameter uji kadar air, kadar abu, dan nilai kalor menjadi parameter penentu kualitas biobriket terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik terbaik biobriket telah memenuhi standar pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 047 Tahun 2006 dan SNI Nomor 1/6235/2000. Biobriket dengan komposisi 20% kotoran sapi, 70% kulit durian, 10% perekat memiliki kualitas terbaik, dengan kadar air 0,90%, kadar abu 0,38%, volatile matter 0,52%, fixed carbon 98,40%, nilai kalor 4.912,11 kal/g, dan lama nyala 79 menit.
Kata kunci: Biobriket, Kulit durian, Kotoran sapi
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JTL provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
JTL by PTL-BPPT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL
References
Aimi, N. N., Anuar, H., Manshor, M. R., Wan Nazri, W. B., & Sapuan, S. M. (2014). Optimizing the parameters in durian skin fiber reinforced polypropylene composites by response surface methodology. Industrial Crops and Poducts, 54, 291-295.
Badan Standarisasi Nasional. (2000). SNI Nomor 1/6235/2000.
Bahri, S. (2007). Pemanfaatan limbah industri pengolahan kayu untuk pembuatan briket arang dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Tesis. Magister Teknik Pengelolaan Sumber Daya Alam & Lingkungan, Universitas Sumatra Utara. Medan.
Bantacut, H., Hendra, D., & Nurwigha, R. (2013). The quality of biopelet from combination of palm shell charcoal and palm fiber. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 23(1), 1-12.
Basriyanta & Supranto. (2007). Pengaruh jumlah kayu campuran ampas jarak pagar pada proses pembuatan briket limbah kayu industri mebel. Tesis. Teknik Mesin, Universitas Gadjah Mada.
Fahlevi, M. R., Suryadi, W., & Sunyoto. (2019). Pengaruh variasi komposisi bahan perekat terhadap karakteristik fisik dan mekanik briket limbah organik. Jurnal Inovasi Mesin, 1(2), 27-31.
Faisal, M., Andynapratiwi, I., & Putri P. D. A. (2014). Pengaruh komposisi arang dan perekat terhadap kualitas biobriket dari kayu karet. Teknik Kimia, 20(2), 36 - 44.
Hartanto, F. P. & Alim, F. (2012). Optimasi kondisi operasi pirolisis sekam padi untuk menghasilkan bahan bakar briket bioarang sebagai bahan bakar alternatif. Monograf. Departemen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro.
Hendra, D. & Darmawan, S. (2000). Pembuatan briket arang dari serbuk gergajian kayu dengan penambahan tempurung kelapa. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 18(1), 1-9.
Irhamni, Saudah, Diana, Ernilasari, Suzanni, M. A., & Hakim, L. (2018). Perbandingan karakteristik mutu biobriket kulit durian dan jenis briket arang berdasarkan persentase volatile matter. Serambi Engineering, 3(2), 358-364.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2006). Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 047 Tahun 2006.
Khusna, A., Rahayu, N. S., Utami, S. W., & Lusi, N. (2017). IbM pemanfaatan teknologi tepat guna pembuatan briket limbah kotoran ternak ruminansia. J-Dinammika, Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 35-38.
Maryono, Sudding, & Rahmawati. (2013). Pembuatan dan analisis mutu briket arang tempurung kelapa ditinjau dari kadar kanji. Chemical: Jurnal Ilmiah Kimia da Pendidikan Kimia, 14(1), 74-83.
Mau, Y. J., Bira, G. F., & Tahuk, P. L. (2020). Pengaruh penggunaan level kotoran sapi dan sekam padi yang berbeda terhadap kualitas briket bioarang yang dihasilkan. Journal of Tropical Animal Science and Technology, 2(2), 26-36.
Mirawati, B., Effendi, I., & Muslihin, A. (2020). Analisis kadar air biobriket dari limbah baglog jamur tiram dengan penambahan kotoran sapi. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 4(4), 175-179.
Muharyani, R., Pratiwi, D., & Apip, F. (2012). Pengaruh suhu serta komposisi campuran arang jerami padi dan batubara sub-bituminus pada pembuatan briket bioarang. Jurnal Teknik Kimia, 18(1), 47-53.
Pancapalaga & Wehandako. (2008). Evaluasi kotoran sapi dan limbah pertanian (Kosap Plus) sebagai bahan bakar alternatif. Laporan Penelitian. Universitas Muhammadiyah Malang. http://research-report.umm.ac.id/index.php/researc-report/article/viewile/43/44umm research report fulltext.pdf.
Patria, A. D. R., Wirawan, D. S., & Askin. (2010). Uji bahan baku penyusun briket menggunakan kotoran sapi dan sekam padi pada proses densifikasi. Berkala Ilmiah Teknologi Pertanian, 1(1), 1-4.
Putri, T. D. A., Setyaningrum, A., & Yuwono, P. (2019). Pengaruh jenis dan level bahan perekat terhadap laju pembakaran dan drop test briket bioarang berbahan feses sapi potong. Journal of Animal Science and Technology, 1(3), 274–280.
Rahmadani, Hamzah, F., & Hamzah, F. H. (2017). Pembuatan briket arang daun kelapa sawit (Elaeis guineensis jaeq.) dengan perekat pati sagu (Metroxylon sogo rott.). Jom paperta ur, 4(1), 1–11.
Ristianingsih, Y., Ulfa, A., & Syafitri, R. (2015). Pengaruh suhu dan konsentrasi perekat terhadap karakteristik briket bioarang berbahan baku tandan kosong kelapa sawit dengan proses pirolisis. Jurnal Konversi, 4(2), 16–21.
Santosa, Mislaini, R., & Anugrah, S. P. (2010). Studi variasi komposisi bahan penyusun briket dari kotoran sapi dan limbah pertanian. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang.
Siki, E. B. & Nahak, O. R. T. B. (2020). The effect of pressing pressure differences on the quality of cow manure charcoal briquettes. Journal of Animal Sciences, 5(3), 41-43.
Wilasita, D. C. & Purwaningsih, R. (2011). Pemanfaatan limbah tongkol jagung dan tempurung kelapa menjadi briket sebagai sumber energi alternatif dengan proses karbonisasi dan non karbonisasi. Tugas Akhir. Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Yudanto, A. & Kusumaningrum, K. (2009). Pembuatan briket bioarang dari arang serbuk gergaji kayu jati. Tugas Akhir. Departemen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang.