DAMPAK PEMANASAN PULAU PERKOTAAN (URBAN HEAT ISLAND) PADA PENINGKATAN TREN CURAH HUJAN EKSTREM DAN AEROSOL DI MEGAPOLITAN JAKARTA SEJAK TAHUN 1986

Main Article Content

Fadli Syamsudin
Sopia Lestari

Abstract

Dampak pemanasan pulau perkotaan (urban heat island (UHI)) pada curah hujan ekstrem dan aerosol telah dikaji dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan harian dan konsentrasi aerosol bulanan (NO2, SO2, dan SPM) di stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada megapolitan
Jakarta dan wilayah pegunungan Bogor dan Citeko dari 1986-2012. Analisis harmonik dilakukan untuk menghilangkan pengaruh musiman pada hasil tren data curah hujan dan selanjutnya signifikansi tren tersebut diuji dengan metoda statistik Mann-Kendall. Hasil penelitian menunjukkan dampak pemanasan
pulau perkotaan (UHI) telah terjadi secara nyata dengan tren peningkatan curah hujan ekstrem dari indikator total hari hujan 40, 50 dan 100 mm/tahun dan konsentrasi aerosol di wilayah megapolitan Jakarta dan sekitarnya dengan laju tren masing-masing sebesar 0.17 hari/tahun, 0.17 hari/tahun, dan 0.04 hari/tahun, dan 3.7e-004 ppm/tahun (NO2) dan 0.148 ppm/tahun (SO2). Namun sebaliknya terjadi tren penurunan di wilayah pegunungan Bogor dan Citeko. Hasil penelitian ini menunjukkan ada indikasi peningkatan UHI menyebabkan kenaikan konsentrasi aerosol di megapolitan Jakarta dan kondisi ini menjadi trigger peningkatan curah hujan ekstrem yang berdampak pada intensitas banjir yang semakin meningkat sejak tahun 1986.

Kata kunci: Pemanasan pulau perkotaan, curah hujan ekstrem, aerosol, tren

Article Details

Section
RESEARCH ARTICLES

References

Lin, C.-Y., Chen, W.-C., Chang, P.-L., & Sheng, Y.-F., 2011, Impact of Urban Heat Island Effect on Precipitation Over a Complex Geographic Environment in Northern Taiwan, American Meterological Society, Washington, 339-353.

Brandsma, T, 2012, Hourly Meteorological Observations of Batavia/Jakarta in the 1866-1980 Period, International Workshop on the Digitization of Historical Climate Data the New SAC&D Databases and Climate Analysis in the Asian Region, Bogor.

Lestari, S., 2014, Studi Efek Heat Island di Jakarta dan Hubungannya dengan Curah Hujan Ekstrim dan Peningkatan Aerosol, Universitas Indonesia, Jakarta, 1-98.

Dixon, P.G., & Mote, T.L., 2003, Patterns and Causes of Atlanta’s Urban Heat Island-Initiated Precipitation, American Meteorological Society, Washington, 1273- 1284.

Shepherd, J.M., 2005, A review of Current Investigations of Urban-Induced Rainfall and Recommendations for the Future, American Meteorological Society, Washington, 1- 27.

Tokairin, T., Sofyan, A., & Kitada, T., 2010, Effect of Land Use Changes on Local Meteorological Conditions in Jakarta: Indonesia: Toward the Evaluation of The Thermal Environment of Megacities in Asia, Royal Meteorological Society, Reading, 1931-1941.

Marpaung, F., 2012, Urban Thermal Analysis of MODIS Images for Examining Heat Island Effects in Jakarta, Indonesia, National Central University, Taiwan, 1-67.

Salmi, T., Maata, A., Antilla, P., Ruoho-Airola, T., Amnell, T., 2002, Detecting Trends of Annual Values of Atmospheric Pollutans by the Mann-Kendall test and Sen’s Slope Estimates-The Excel Template Application Makesens, Finnish Meteorological Institute, Helsinki,1-35.

Wijngaard, J. B., A. M. G. Klein Tank, and G. P. Können, 2003, Homogeneity of 20th century European daily temperature and precipitation series, Royal Meteorological Society, Reading, 679−692.

Katznelson, Y., 2004, Introduction to Harmonic Analysis, Cambridge University Press, Cambridge, 1-147.

Endo, N., J. Matsumoto, and T. Lwin, 2009, Trends in precipitation extremes over southeast Asia, Meteorological Society of Japan, Tokyo, 168-171.